Crysna Rhany Ningrum

Saya hanyalah seorang guru dari kota kecil yang tidak punya banyak harta untuk berbagi...tapi memiliki sebidang lahan di hati yg sangat luas untuk berbagi ilmu....

Selengkapnya
Navigasi Web
UNTUK SEBUAH SENYUMAN

UNTUK SEBUAH SENYUMAN

#cerpen_crysna "Halo, Dan, barusan aku pesan baju online. Kamu yang bayarin ya!" terdengar suara parau di ujung telepon. "Lho, bukannya minggu kemarin sudah aku transfer satu juta buat beli jam tangan? Kok sekarang minta transfer lagi sayang?" "Oh, jadi sekarang kamu mulai perhitungan sama aku? Kamu nggak ikhlas beliin jam tangan? Ya udah, besok aku balikin jam ini ke kamu!" "Eh, bukan gitu sayang...maksudku...halo...sayang...halo...!" Suara Karin tiba-tiba lenyap begitu saja. Dani hanya bisa memandangi telepon genggamnya dengan mata berkaca-kaca. Selalu saja seperti ini jika wanita yang telah memasung hatinya itu meminta sesuatu. Menutup telepon adalah kebiasaan terburuk yang selalu dilakukannya ketika apa yang diminta tidak dituruti. Tak lama berselang, nada sirine terdengar dari telepon genggamnya. Itu berarti ada seorang pelanggan yang membutuhkan jasa ojek online. Tampak seorang wanita separuh baya berkalung emas besar di foto profil pemesan. Dani segera mengambil kunci motor. Terburu-buru dia menjemput pelanggannya. Empat puluh menit waktu yang dia habiskan bersama perempuan itu menyusuri pinggiran ibu kota. Seorang wanita bertubuh gemuk dengan banyak perhiasan emas di tubuhnya. ***** Jalanan masih padat. Dia tahu, gadis pujaannya hanya akan berhenti marah jika dia datang sembari memberikan apa yang dia minta. Deras hujan yang jatuh dari atap langit begitu panas menampar wajah lelaki bertubuh kurus itu. Jaket coklat yang dipakainya nyaris berubah warna menjadi hitam karena selalu dipakai sejak dua tahun yang lalu. Itulah kado yang diberikan Karin saat umurnya genap berusia dua puluh lima tahun. Dani masih melajukan motor kesayangannya. Jarak lokasi terakhir dia mengantarkan penumpang ke rumah mereka hampir sejauh sepuluh kilometer. Jadi terasa lebih jauh saat kondisi hujan seperti ini. Banyaknya antrian mobil kontainer menambah panjang waktu yang dihabiskan Dani di perjalanan. Satu jam berselang, akhirnya Dani sampai di rumah. Sebuah bangunan kecil di ujung gang dengan air selokan yang nyaris penuh setiap harinya. Rumah kontrakan kecil yang hanya ditempati oleh Dani, Karin dan Mbok Supi. Karin adalah seorang gadis kaya yang lebih memilih Dani untuk menjadi suaminya hanya karena menolak dijodohkan dengan seorang buaya darat beristri lima. Meski calon suaminya saat itu adalah seorang konglomerat, namun Karin tidak sudi menerima pinangannya karena dia tahu, hidupnya akan sangat menderita jika harus menikah dengan Andre. Pemuda tampan, tapi doyan perempuan dan sangat temperamental. Sedangkan Dani yang saat itu hanya bekerja sebagai sopir pribadi keluarga Karin, adalah sosok lelaki yang sangat setia dan selalu menuruti perintah majikannya. Mbok Supi adalah ibu dari Dani yang sejak masih muda sudah ikut bekerja di rumah kedua orang tua Karin. Mbok Supilah yang merawat Karin sejak dia masih bayi. Bagi Karin, Mbok Supi bukan sekedar seorang pembantu, namun sudah seperti ibunya sendiri. Keputusan menikah dengan Dani tentu saja mendapat penolakan keras dari kedua orang tua Karin. Tapi, tekadnya sudah bulat, bahkan Karin rela menerima konsekuensi untuk meninggalkan rumah termasuk semua kekayaan orang tuanya jika tetap menikah dengan Dani. ***** "Assalamu'alaikum." "Wa'alaikum salam. Kok jam segini sudah pulang Dan?" Mbok Supi tampak segera menghampiri Dani. "Iya Bu, tadi Karin telpon. Sekarang dimana dia Bu?" "Ada di dalam. Dari pagi dia tidak mau keluar kamar. Apa kalian sedang bertengkar?" "Tidak Bu. Kami baik-baik saja. Mungkin dia sedang tidak enak badan." jawab Dani sambil melempar senyum. Dani selalu menutupi semua masalah yang dia hadapi bersama Karin untuk menjaga perasaan ibunya. Sebisa mungkin dia pasti akan mengatakan semua baik-baik saja meskipun batinnya kerap terluka menerima perlakuan Karin yang mendadak berubah sejak beberapa bulan yang lalu. Tangan Dani terlihat berkerut pucat. Sepatu yang dipakainya pun tampak basah oleh air hujan. Bibirnya yang mulai membiru tak henti-hentinya berkomat kamit. Meski hanya lulus SMA, lelaki miskin ini selalu melafadzkan kalimat sholawat setiap hatinya mulai resah. Sesaat kemudian dia segera mengetuk kamar sembari mengucap salam. Terlihat istrinya tertidur dengan tangan masih menggenggam handphone di atas dadanya. Tubuhnya semakin kurus. Ada lingkaran hitam di kedua mata yang dulu terlihat sangat indah. Karin mengalami depresi hebat setelah kehilangan bayi pertamanya. Persalinannya yang terlambat di bawa ke dokter membuat persalinannya lambat ditangani. Meski bisa melewati persalinan secara normal, namun bayi laki-lakinya tidak dapat diselamatkan. Padahal Karin sangat berharap anaknyalah yang akan meluluhkan hati kedua orang tuanya. Karin anak tunggal, besar kemungkinan cucu yang dilahirkan dari rahimnya dapat meneruskan garis keturunan keluarganya, sehingga pintu maaf bisa lebih terbuka lebar. Dani bergegas memberikan uang satu juta rupiah kepada istrinya. Uang itu ia dapatkan setelah merampas paksa tas milik wanita kaya yang tadi pagi menjadi pelanggan ojek onlinenya. Keputusan gila itu dia ambil karena rasa cinta yang berlebihan kepada istrinya. Perasaan takut akan kehilangan istrinya terlalu besar. Dani tahu risiko terbesar yang harus dia ambil untuk mengembalikan senyuman Karin. Baginya, membahagiakan Karin adalah hal terpenting yang harus dilakukannya sebagai bayaran atas setiap kepedihan yang Karin rasakan sejak menjadi istrinya. TAMAT. Catatan : Setiap suami yang dicintai istrinya dengan setulus hati, akan memberikan ketulusan yang sama untuk pasangan hidupnya. Jangan menuntut terlalu banyak kepadanya, karena sejatinya tanpa dimintapun, seorang suami akan memberikan apapun yang diminta belahan jiwanya. Tetaplah menjadi gerbang surga bagi pasangan kita. Ponorogo, 04 Pebruari 2019
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post