Crysna Rhany Ningrum

Saya hanyalah seorang guru dari kota kecil yang tidak punya banyak harta untuk berbagi...tapi memiliki sebidang lahan di hati yg sangat luas untuk berbagi ilmu....

Selengkapnya
Navigasi Web
GADIS BERMATA BIRU

GADIS BERMATA BIRU

#cermin_crysna GADIS BERMATA BIRU Lutfi melambatkan sepeda tuanya. Tak seberapa lama, kaki jangkungnya melangkah turun ke jalanan aspal yang mulai berlubang tergerus roda truk pasar. Pandangannya tak lepas dari sebuah jendela di ujung jalan. Sepasang mata biru membalas tatapannya dengan sendu. Ada sebuah tatapan luka yang menggenang di kedua kelopak bening gadis bergaun putih itu. Tak ada senyum diantara keduanya. Hanya diam dalam tatapan yang mewakili perasaan keduanya. Sekitar sepuluh menit Lutfi berhenti menatap gadis yang masih menatapnya dari rumah tua peninggalan Belanda tersebut. Senyumnya tampak menyabit. Cantik sekali. Beberapa helai daun tampak jatuh dihalaman yang luasnya hampir setengah lapangan bola. Rumput hijau mengelilingi seluruh hamparan kebunnya. Tiba-tiba seorang lelaki paruh baya menarik lengan gadis cantik itu hingga hilang di balik jendela yang tertutup rapat. Lutfi berjalan gontai menuntun sepeda yang lebih mirip rongsokan besi itu. Jejaka itu hampir kehilangan ketampanannya karena kemiskinan yang menutupi aura wajahnya. Tak ada satupun yang tahu siapakah Lutfi sebenarnya. Seluruh pedagang pasar hanya tahu jika lelaki itu adalah seorang buruh angkut. Bayarannya adalah sebesar berapa banyak karung beras yanng diangkatnya dikalikan seribu rupiah. Tak lebih dari lima puluh ribu rupiah sehari yang bisa ia kantongi setiap harinya. Tinggal sebatang kara di gubug reyotnya tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk tetap bertahan hidup. ***** Sementara di rumah mewah itu, ada Diana seorang gadis buta yang tak mampu melihat indahnya dunia sejak lahir. Ayahnya adalah seorang tentara Belanda yang sangat kejam di masa mudanya dulu. Entah sudah berapa banyak pemuda tanah air yang mati di ujung senapannya. Semua penduduk kota sangat takut kepadanya. Tapi tidak dengan Lutfi. Dia tidak pernah takut ketika tanpa sengaja lelaki tua itu menatap tajam matanya setiap pagi dan petang, persis saat Lutfi melihat anak gadisnya yang sangat anggun tersebut. ***** Hari beranjak pagi, Lutfi bergegas ke pasar. Di kayuhnya sepeda berwarna hijau tua itu dengan cepat. Keringat bercucuran membasahi tubuhnya. Dia takut tidak bisa bertemu dengan gadis pujaan hatinya. Tapi sayang, pagi itu dia tidak bisa melihat Diana kembali. Hingga sore hari ketika pulang, Lutfi tetap tidak bisa menatap mata indah kesayangannya. Perasaan Lutfi mulai tak nyaman. Ada rasa takut yang bergejolak dalam hatinya. Berita bahwa Belanda telah kalah tak urung membuat Lutfi khawatir. Dia takut jika Diana pulang kembali ke Belanda. Beberapa hari telah berlalu. Diana tak pernah terlihat lagi. Lutfi berusaha menanyakan kepada orang-orang yang ada di sekitar, namun sayang, tak ada seorangpun yang tahu dimana keberadaan gadis itu. Lutfi mulai gusar. Ada kesedihan yang perlahan menyusup ke dalam batinnya. Diana, dimana gadis itu sekarang berada? ***** Sementara di kota lainnya, Diana sedang bersiap untuk melangsungkan pesta pernikahan dengan lelaki Belanda yang telah dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Beragam pernak-pernik pesta terlihat sangat meriah, tapi tak semeriah hati Diana. Mata kosongnya tampak semakin kosong. Pesta yang sangat meriah dan dihadiri oleh kerabat terdekat orang tuanya itu berlansung selama dua hari berturut-turut. Diana terpaksa menyerahkan seluruh kebahagiaannya kepada seorang lelaki Belanda yang juga sangat mencintainya dengan sepenuh hati. Richard adalah lelaki yang sangat beruntung mendapatkan cinta Diana. Pemuda bule bertubuh tinggi besar itu menerima Diana meski dalam keadaan buta. Cintanya kepada Diana begitu besar hingga dia tidak mempermasalahkan kebutaan yang di derita Diana sejak lahir tersebut. ***** Sebulan telah berlalu. Diana kembali pulang ke rumah kedua orang tuanya karena tempat itulah yang paling membuat Diana bahagia. Istri dari Richard itu lebih memilih kembali ke kampung halamannya, menghirup udara yang sama seperti masa remajanya dulu. Tanpa penolakan, Richard pun menuruti permintaan Diana. Betapa terkejutnya Lutfi ketika di suatu pagi, dia kembali melihat si mata biru kembali duduk di balik jendela. Hatinya begitu berbunga-bunga. Perlahan, dia memberanikan diri mendekati Diana demi menyerahkan sebuah bunga mawar kepada gadis pujaan hatinya itu. Betapa terpukulnya hati Lutfi ketika Diana sama sekali tidak mau menatap dan menanggapi kehadirannya. Lutfi kemudian membuang bunga itu tepat di depan jendela Diana. Dia lantas berlari menuju ke luar halaman, takut jika kedatangannya di ketahui Ayah Diana yang sangat kejam. Tak lama kemudian, Lutfi melihat ada seorang pria membelai lembut rambut Diana. Pria tampan itu tampak mencium tangan dan kening Diana. Hati Lutfi begitu mendidih melihat pemandangan tersebut. Tanpa sengaja Lutfi melihat Diana menumpahkan segelas minuman yang disodorkan Richard ke tangannya. Diana tetap melihat lurus ke depan meskipun gelas yang diberikan kepadanya jatuh di sampingnya. Lutfi terdiam. Mulutnya terkunci. Setelah sekian lama baru dia sadari bahwa gadis yang selama ini selalu terlihat tersenyum kepadanya adalah seorang gadis buta. Betapa hancurnya hati Lutfi atas kesalah pahaman yang dia rasakan selama ini. Sebuah tatapan mata biru yang terlanjur membekas indah dalam relung hatinya yang terdalam. TAMAT.
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hiks...hiks..bunda bikin baper lagi

29 Jan
Balas

Peluuuk Bunda Dyahni Mastutisari...heheeheheee...maaf ya Bunda kalau jadi baper lagi...

29 Jan

Kisah haru yang dibalut diksi cantik..

29 Jan
Balas

Terima kasih Bunda Rini Yuliati...

29 Jan

Tepok jidat Lutfi

29 Jan
Balas

Heheheheee....kasihan ya si Lutfi Pak M. Zaehansyah...

29 Jan



search

New Post